Aku suka berolahraga. Entah sejak kapan. Berenang, adalah salah satu favorit aku, dan sudah aku lakukan sejak kecil. Setelah besar, selain berenang ada beberapa olahraga yang (sempat) rutin aku lakukan seperti bulutangkis (anak Indonesia mana yang tidak main bulutangkis ya), basket (mungkin karena postur badan), dan aerobik (kegiatan bersama kawan-kawan perempuan). Ada juga beberapa olahraga yang aku lakukan hanya dalam satu periode tertentu dalam hidupku, antara lain softball. Dan, satu olahraga yang tampaknya tidak pernah bisa aku kuasai semudah olahraga lain: tenis.
Lari pagi adalah satu olahraga paling murah meriah yang rasanya bisa dilakukan siapapun. Hasil studi soal rekreasi olah raga yang aku lakukan menunjukkan ini merupakan salah satu olahraga favorit penduduk Bandung. Dulu, aku selalu lari tiap minggu walaupun karena kegiatan ekstrakulikuler. Aku masih suka lari pagi, karena olahraga itu paling manjur untuk menjaga tekanan darahku agar tidak terlalu rendah.
Waktu mulai kerja, aerobik dan berenang sudah mulai sulit dilakukan karena curi-curi waktu makin sulit, lari jadi pilihan terbaik. Tinggal bangun agak lebih pagi, lari sekitar 30 menit, badan segar dan masih bisa masuk kantor tepat pukul 08.00 pagi. Pilihan tempat lari selalu di Sabuga, dekat rumah, dekat kantor.
Lari di Sabuga menyenangkan, karena lingkungan disekitarnya menyegarkan mata. Ada pohon, ada awan, ada gunung. Segar sekali. Biasanya aku menargetkan diri lari minimal 20 menit atau 6 keliling besar. Kalau sudah rutin nih, biasanya bisa lebih dari 10 keliling, dan itupun berhenti biasanya karena bosan!
Rutin lari di tempat yang sama, membuat aku akrab dengan beberapa muka. Bukan hanya muka tukang parkir dan tukang tiket masuk ya, tapi muka-muka pelari lainnya. Dari yang masih kuliah, sampai yang kakek nenek. Dari pelari cepat yang bikin minder sampai pelari angin-anginan yang kadang lari cepat kadang jalan kaki lambat sekali. Macam-macam jenis orang bisa ditemukan disana.
Aku senang sekali bisa kembali berlari. Aku sadar sekali, butuh waktu setidaknya 2 minggu untuk akhirnya bisa rutin kembali berlari, untuk akhirnya badanku ini malah yang menagih untuk berlari, bukan seperti sekarang musti memaksakan diri untuk bangun dan pergi berlari. Aku tidak suka lari di treadmill yang membosankan dan pengap, aku senang berlari di udara terbuka, merasakan angin, merasakan matahari, melihat pepohonan, melihat pegunungan. Coba deh, pasti menyenangkan