Seandainya saja, hidup aku bisa terus-terusan ada di tengah-tengah musik. Selalu mendengar musik, selalu melihat penampilan mereka yang punya kemampuan dalam bermusik. Betul-betul membuat aku hidup. Bayangkan saja ada 11 panggung, di kiri kanan ada panggung. Aku bahkan merasa kesal dan frustasi lebih karena sulit menetapkan mau melihat penampilan siapa, karena sebagian besar yang tampil di situ sangat aku suka, kalaupun tidak, aku sangat ingin melihat penampilan mereka.
Susah untuk membuat daftar penampilan terbaik tapi aku bisa buat daftar seperti ini.
Kelompok musik paling bikin kaget: Deodato. Betul-betul dahsyat! Aku hampir tidak menonton mereka, masuk ke plenary hall tanpa sengaja, dan astaga, betul-betul keren. Dapat bonus melihat gitarisnya bermain ala Jimmi Hendrix, bergitar dengan gigi. Waw. Rasanya, tata panggung paling asik juga pas mereka ini loh.
Penyanyi perempuan paling bikin kaget: Rieka Roeslan. Sungguh, mengagumkan. Heran ya, kok begitu banyak perempuan bertubuh mungil punya suara yang begitu menggelegar. Lihat saja Ruth Sahanaya, kan! Makin ingin dapat kasetnya Teteh satu ini. Lagu-lagu karangan dia begitu berbeda, penampilannya atraktif dan suaranya, duh seandainya saja aku punya sepersekian persen dari suara dia.
Penyanyi laki-laki paling bikin kaget: Malik and the essentials. Beruntung aku masih bisa dapat tempat walaupun aku datang di menit-menit terakhir di ruangan Cendrawasih yang sudah membludak (memang ada trik tertentu untuk bisa dapat spot asik selama festival). Aku musti memberi tepukan kagum. Penampilannya memukau dan bisa mengajak semua orang di ruangan untuk masuk ke mood-nya mereka. Suara juga asik. Yah, selama ini kan cuman lihat penampilan dia dalam Too Phat. Ah, sungguh tidak menyesal.
Penyanyi laki-laki terjazzy siapa ya? Bisa jadi aku akan coba pilih George Duke saja deh. Penampilan awal yang bikin aku kasuat-suat. Melihat George Duke bermain, sambil juga bernyanyi di satu atau dua lagu. Suaranya berat, tapi pas nyanyi, pasti suara falset-nya yang keluar. Romantis pula! Disitu juga aku bisa liat penampilan Glen yang, menurut aku, terbaik! Glen jelas tampil habis-habisan, dan memang betul-betul memukau.
Perempuan dengan penampilan paling asik: Angie Stone. Hmm, mengantri di jajaran terdepan, berlari untuk dapat jajaran paling depan…dan berhasil. Puas banget. Setelah beberapa lagu, baru sadar, aku dan adikku dan Erik dan Iman berada di jajaran paling depan, padahal di belakang kami ada orang-orang yang kira kira ¾ kami tingginya. Maaf ya. Satu hal yang bikin sedih adalah, kok cepat sekali sudah selesai. Love you, Angie!
Pertunjukan paling menarik: Earth Wind and Fire Experience. Kalau menurut Iya, lebih tepatnya sih McKay and friends ya? Ruangan penuh. Tiket terjual habis (untung ada kawan yang merelakan tiketnya buat aku). Duh, bahkan saat ini pas menulis pun, masih bisa terasa suasana di plennary hall. Seandainya bisa diulang. Mereka bernyanyi kaya sedang sprint. Cepat dan langsung. Mungkin karena ada Incognito setelah itu ya?
Kelompok yang paling bikin kasuat-suat: Tiempo Libre. Nyaris tidak ditonton karena sudah mau pulang, ternyata, untungnya Erik dan Herwin masih berniat nonton. Ya ampun, merengge. Sudah lama sekali bisa berlatin ria. Aku kangen banyak hal. Penampilan Tiempo Libre betul betul meriah, bahkan di kala sebagian besar penontonnya dingin-dingin dan malu-malu untuk turun, walaupun vokalisnya sudah turun panggung dan mengajak menari bersama. Jelas, cari kaset Tiempo Libre setelah ini.
Penampilan paling akrab: Sue and friends. Jelaslah, itu kan sessi nge-jamm bareng. Asik banget. Terutama karena mereka tidak hanya main jazz tapi blues. Blues gitu loh. Asik banget.
Paling cantik: Ruth Sahanaya. Tampilannya memukau, cantik banget banget, dengan suara yang gak perlu ditanya. Aku hampir selalu menonton konser Ruth, kemarin itu kayaknya yang paling cantik. Bukan berarti menyanyinya tidak asik ya, tapi kemarin itu aku terpukau banget deh.
Tradisional paling asik: Kul Kul. Mereka memainkan janger. Seru!
Paling membosankan: elfa pop and jazz choir. Bukan jelek tapi aku bosan. Bisa jadi karena hari sebelumnya sudah melihat Elfa Singers. Mereka bernyanyi dengan komposisi lagu yang sering dibawakan mereka. Untunglah segera pindah lihat funky thumb terus dilanjutkan dengan kul kul.
Kekesalan paling top; Laura Fygi dipercepat satu jam tanpa pemberitahuan. Aduh, rasanya ini kepala mau meledak, waktu jalan ke ruangan Assembly untuk melihat penampilan Laury Fygi, ealah, kok malah udah pada bubaran. Padahal, aku memilih hari Jumat untuk melihat dia. Kesal banget banget! Heran deh. Walaupun disana sini ada keterlambatan, bahkan untuk plenarry hall bisa sampai satu jam lebih, tapi mempercepat penampilan itu sangat sangat terlarang!
Tapi, gosh, betulan deh, suasananya betul betul asik. Kamu mendenger musik dimana-mana, dengan permainan yang memukai, bukan hanya teknik indah, tapi juga indah didengar dan asik ditonton karena mereka punya kekuatan untuk menghibur. Seandainya, bisa terus ada javajazz.. (dengan wish list: Al Jarreau!!!!)